Tuesday 27 December 2011

Beras Merah Efektif Kurangi Risiko Kanker


Di kutip dari : metrotvnews.com

Metrotvnews.com, Lebak: Produk batu fosil di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menembus pasar Eropa dan Amerika Serikat. Produk batu Lebak dianggap sarat nilai seni. "Saya kira batu fosil yang berusia berabad-abad tahun sangat diminati warga Eropa dan Amerika Serikat," kata Japra, perajin batu fosil warga Cidengdong, Desa Sajira Mekar, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Rabu (28/12).

Ia mengatakan, saat ini permintaan aneka jenis kerajinan batu fosil untuk pasar Eropa dan Amerika Serikat meningkat. Menurutnya, dalam sebulan pihaknya mendapat pesanan dari Eropa dan AS, antara lima sampai 10 paket kursi dan meja.

Kerajinan batu fosil Kabupaten Lebak memiliki keunggulan dibanding dari Afrika. Keunggulan batu fosil Lebak, selain memiliki seni cukup tinggi juga corak warnanya sangat alami. Selain itu, batu fosil Lebak memberikan suasana ketenangan jiwa dan memiliki kandungan suhu.

"Kalau orang duduk di kursi batu fosil dipastikan dingin juga merasakan ketenangan jiwa," katanya.

Selain Eropa dan AS, banyak juga permintaan dari China, Thailand, Korea Selatan, Filipina dan Jepang.  Kelebihan lainnya, batu fosil Lebak dari akar pohon yang usianya berabad-abad tahun, sehingga diminati pasar mancanegara. "Selama ini, produk batu fosil sangat diminati pasar luar negeri," katanya.

Ia menyebutkan, produk kerajinan miliknya sering kali ditampilkan pada pameran-pameran di Jakarta berkat bantuan pemerintah daerah. Produk kerajinan ini masih dikerjakan secara manual, sehingga memakan waktu cukup lama, bahkan ada yang sampai enam bulan. "Kami berharap adanya kucuran permodalan untuk mengembangkan usaha," ujarnya.

Perajin batu fosil lainnya, Bahrudin mengaku selama ini produk aneka kerajinan batu fosil di ekspor ke luar negeri melalui agen perusahaan di Jakarta. Adapun, harga batu fosil antara Rp8.000 sampai Rp15.000 per kilogram. Namun, ia sendiri tidak begitu mengetahui harga untuk ke luar negeri.

"Kami sejak dulu hanya memenuhi permintaan agen dari Jakarta sesuai pesanan pasar Eropa dan Amerika Serikat," ujarnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak, Wawan, mengatakan, pemerintah daerah terus mendorong perajin batu fosil agar dapat meningkatkan produksi karena bisa menyerap tenaga kerja lokal. Selain itu, berpromosi untuk memperkenalkan kerajinan batu fosil tersebut.

Selama ini, jumlah perajin batu fosil 16 pengusaha dan dipastikan berkembang pesat. Mereka adalah perajin yang tersebar di Kecamatan Sajira, Rangkasbitung, Cimarga, Maja, Cipanas, dan Curugbitung.

Daerah-daerah tersebut sebagai sentra produk batu fosil karena bahan bakunya banyak ditemukan di hutan dan sungai. "Sebagian besar batu fosil dibuat menjadi hasil kerajinan meja dan kursi. Batu fosil dinilai sangat unik dari segi warna dan jenis yang memiliki nilai seni cukup tinggi.(Ant/BEY)


No comments:

Post a Comment